Menjadi ibu dalam
sebuah rumah tangga adalah sebuah profesi yang tidak bisa dianggap remeh. Ibu
adalah sebagai “tiang rumah tangga” amatlah penting bagi terselenggaranya rumah
tangga yang sakinah. Apa itu rumah tangga yang sakinah? Yaitu keluarga yang
sehat dan bahagia, karena peran ibu yang mengatur, membuat rumah tangga menjadi
surga bagi setiap anggota keluarga. Untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan
dalam keluarga dibutuhkan ibu yang mengerti dan memahami suami serta mendidik dan mengasuh anak dengan
baik.
Ibu merupakan
sekolah-sekolah paling utama dalam pembentukan kepribadian anak, serta sarana
untuk memenuhi mereka dengan berbagai sifat mulia. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW: “Surga di bawah telapak kaki ibu”. Hal tersebut jelas menunjukkan
bahwa tanggung jawab ibu sungguh besar terhadap masa depan anaknya, sehingga
ibu memiliki kemuliaan tersebut. Dari segi psikologis dan pendidikan, sabda
Rasulullah tersebut ditujukan kepada ibu bahwa ibu harus bekerja keras dalam
mendidik anak dan mengawasi tingkah laku mereka dengan menanamkan berbagai
perilaku terpuji serta tujuan-tujuan mulia.
Para ibu memiliki
tanggung jawab besar dalam menyusun wilayah-wilayah mental serta sosial dalam
pencapaian kesempurnaan serta pertumbuhan anak. Jadi, ibu tidak hanya bertugas
melahirkan anak saja tetapi juga memiliki andil besar dalam proses tumbuh
kembang baik secara fisik maupun psikis sang anak. Berhasil atau tidaknya
anak-anak tersebut di masa depan, dilihat juga dari kiprah ibu dalam mendidik
dan membimbing anaknya.
Dalam usia-usia
perkembangan awal masa anak-anak, ibu memiliki peran besar dalam memenuhi
kebutuhan akan fisik dan psikis anak. Jika ibu hanya memberikan kebutuhan fisik
anak saja, tetapi mengabaikan kebutuhan psikis sang anak, maka perkembangan
anak akan mengalami kekurangan. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang
kasih sayang dan cenderung semaunya sendiri. Hal itu terjadi karena ibu kurang
memberikan kasih sayang dan kurang membangun kedekatan emosional dengan sang anak.
Kita tentu ingat
pepatah, Behind every successful man, there’s a great woman. Kalimat itu cocok
juga dalam menggambarkan peran ibu dalam keluarga. Di belakang pria yang sukses
selalu ada wanita yang hebat. Istri yang hebat memiliki andil besar dalam memotivasi
suaminya untuk menjadi pribadi yang hebat, ibu yang hebat tentu akan
menghasilkan anak-anak yang hebat pula. Anak yang hebat, tak terkecuali itu
perempuan atau laki-laki, jika ia memiliki ibu yang bertanggung jawab dalam
setiap proses tumbuh kembang anak, maka akan menghasilkan anak yang cerdas dan
matang secara kepribadian serta emosional.
Wanita adalah komponen
utama dalam peradaban suatu bangsa dan negara. Jika seorang wanita bisa
mendidik anak dengan baik maka ia sudah memberikan kontribusi untuk memajukan
peradaban bangsa. Maka dari itu, persiapan sejak dini itu sangat perlu. Ibu
juga perlu pendidikan dan intelektualitas yang baik, karena kelak ibu yang akan
mendidik anaknya sesuai dengan pendidikan yang pernah ia dapatkan.
Setiap wanita, baik
yang sudah menikah ataupun yang masih lajang, hendaknya sudah sejak awal
mempersiapkan rencana-rencana untuk menghasilkan generasi cemerlang,
menghasilkan anak-anak yang hebat. Anak yang hebat merupakan cikal bakal
pemimpin generasi masa depan yang tantangannya lebih kompleks. Kita tahu bahwa,
semakin bertambahnya zaman, tantangan global pun kian mendominasi setiap aspek
kehidupan. Maka, pandai-pandailah kita sebagai para wanita untuk berusaha
mempersiapkan menjadi yang terbaik saat ini, kelak semuanya akan berguna untuk
masa depan anak-anak kita.
Rencana-rencana yang
bisa kita lakukan untuk menyongsong hadirnya anak-anak generasi penerus bangsa
adalah:
1. Mempersiapkan
kesehatan fisik kita dengan banyak berolahraga
Sebagai calon ibu, penting sekali untuk senantiasa
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satunya dengan cara berolahraga.
Biasakan sejak muda untuk berolahraga, karena olahraga membuat tubuh kita bugar
dan melenturkan otot-otot supaya tidak mudah kaku. Lakukan olahraga yang
ringan-ringan saja, asal rutin, dua sampai tiga kali dalam seminggu. Mengapa
olahraga penting? Karena ibu yang kondisi fisiknya selalu bugar, tidak akan
mudah terserang penyakit. Generasi yang sehat dihasilkan oleh ibu yang sehat
pula.
2. Jaga
asupan pola makan, makan teratur setiap hari
Jangan tergoda oleh diet yang berlebihan. Tubuh
perlu asupan nutrisi yang cukup dan seimbang setiap harinya. Hal itu didukung
dengan pola makan yang teratur. Makan teratur menyediakan tubuh asupan nutrisi
yang cukup sehingga tubuh tidak mudah lelah atau lemas.
3. Makan-makanan
yang bergizi. Makan banyak sayur dan buah yang mengandung vitamin
Sayuran dan buah merupakan komponen penting dalam
memenuhi kebutuhan vitamin tubuh kita. Dalam sayur dan buah terdapat serat yang
sangat berguna untuk kesehatan pencernaan kita. Selain bervitamin tinggi, sayur
dan buah juga mengandung banyak air yang bisa mencukupi konsumsi kebutuhan air
pada tubuh kita. Calon ibu yang sudah sejak dini membiasakan memakan
buah-buahan dan sayuran, kelak akan menghasilkan anak yang sehat. Selama anak
masih di dalam kandungan, jika ibu teratur mengonsumsi buah-buahan dan sayuran
maka bayi akan memiliki fisik yang sehat saat lahir.
4. Jaga
kesehatan dengan membuat tubuh tidak terlalu letih
Jangan memforsir tenaga terlalu berat. Tubuh juga
perlu istirahat. Jika banyak pekerjaan, tetapi tubuh sudah terasa lelah,
biarkan tubuh istirahat walaupun hanya beberapa jam. Hal ini sangat penting untuk kesehatan tubuh
kita. Apalagi untuk ibu-ibu hamil maka harus memiliki pola tidur yang cukup dan
teratur supaya tidak terlalu capek yang bisa mengganggu kesehatan ibu dan bayi.
5. Menambah
asupan pengetahuan dengan rajin membaca buku
Membaca buku sangat penting untuk nutrisi otak. Otak
yang sering dibiasakan untuk membaca akan tidak mudah lupa. Apalagi untuk calon
ibu, sering-sering membaca seputar mengasuh dan mendidik anak supaya nantinya
ibu dapat mendidik dan mengasuh anak dengan benar. Ibu yang memiliki
pengetahuan luas, juga memberikan dampak langsung yang besar kepada anaknya. Ibu
yang berpengetahuan memadai maka akan dapat mendidik anak dengan benar dan bisa
menghasilkan anak yang berkualitas dalam segi fisik dan mental.
6. Mendidik
anak tanpa kekerasan
Anak bukanlah sebuah boneka, yang bisa
dilempar-lempar atau dibentak-bentak saat kita sedang kesal dengan kelakuan
mereka. Mereka sejatinya masih belum paham, maka tugas orang tualah yang
memberikan teladan dan menasihati dengan baik. Anak jangan diberi tekanan
psikologis yang dapat menimbulkan luka jiwanya. Biarkan anak menyalurkan segala
tingkah kreativitasnya, jangan serta merta dilarang. Nasihati dengan baik jika
mereka melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang berbahaya. Jika anak
nakal, maka hendaknya jangan dibentak atau dimaki-maki dengan kata-kata kasar
apalagi dipukul, karena hal tersebut dapat menimbulkan luka psikologis yang
susah disembuhkan sampai ia dewasa nanti. Berikan hukuman yang sewajarnya jika
anak melakukan kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Hukuman untuk anak yang
tepat adalah dengan mengurangi kesenangannya. Jika anak sedari kecil sudah
sering dibentak atau dipukul, ia akan tumbuh menjadi anak pembangkang dan tidak
taat aturan.
7. Memberikan
nutrisi yang cukup untuk anak-anak
Sejak dini, anak harus diberi ASI yang cukup dan nutrisi
makanan yang sehat dan bergizi. Jika anak susah makan, maka berikan motivasi
supaya anak mau makan, terutama makan sayur dan buah. Biasanya anak memang
susah diberi makan sayur dan buah. Maka tugas ibu, mensiasati supaya anak suka
memakan sayur dan buah. Bisa dengan dibiasakan sedikit-sedikit memakan sayuran
dan buah-buahan, maka lama-kelamaan lidahnya akan terbiasa akan rasa sayur dan
buah.
Anak yang sejak dini sudah dibiasakan makan bergizi,
maka ia pada tahun-tahun awal pertumbuhannya memiliki fisik yang kuat serta
tidak mudah terserang penyakit. Memberikan fondasi fisik awal untuk anak pada
saat tahun-tahun pertumbuhan awal mereka akan memberikan dampak besar pada
pertumbuhan fisik pada tahun-tahun berikutnya. Jika anak sedari kecil jarang
sakit atau tidak pernah sakit parah, maka pada usia remaja atau dewasanya
tubuhnya akan berkembang sempurna, sehat dan bugar, serta jarang terserang
penyakit berbahaya.
8. Biasakan
anak melakukan hal-hal yang positif
Biasakan anak melakukan hal-hal yang dapat
meningkatkan kreativitas dan kinerja otaknya. Bisa dengan, sejak dini anak
sudah dibiasakan membaca buku, maka ia lama-kelamaan semakin gemar membaca
buku. Selain itu, biasakan anak melakukan kebutuhan sehari-harinya sendiri, hal
itu dapat melatih kemandirian anak pada pertumbuhannya di masa yang akan datang.
Anak yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain akan menjadi pribadi
yang tangguh. Ia tidak mudah mengeluh dalam menghadapi masalahnya, ia terus
berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik. Hal itu merupakan sebuah
sarana menumbuhkan jiwa kepemimpinan kepada anak sejak dini.
9. Paling
penting, memberikan fondasi budi pekerti serta keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Anak yang sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai
budi pekerti dan norma-norma agama, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang
memiliki keparipurnaan kepribadian. Ia akan tumbuh menjadi anak yang memiliki
kecerdasan emosional dan spiritual yang mumpuni, menjadi sebuah bibit pemimpin
peradaban dunia yang sangat unggul. Anak yang memiliki rasa keimanan dan
ketakwaan akan Tuhannya, ia akan senantiasa mendasarkan setiap perbuatannya
dengan niat ikhlas karena Tuhannya. Ia akan berbuat dengan sesuai norma agama,
tidak akan menyimpang dari norma dan nilai agama yang dianut karena norma dan
nilai tersebut telah ditanamkan sejak kecil sehingga otomatis merasuk dan
terinternalisasikan dalam jiwanya.
Perencanaan yang matang
tidak akan menghasilkan apapun jika tidak disertai niat dan kemauan untuk
merealisasikan rencana tersebut. Ibu adalah tiang peradaban, dari ibulah dihasilkan
calon-calon pemegang peradaban dunia. Ibu yang sehat dan memiliki intelektual
tinggi, akan menghasilkan generasi-generasi yang sehat dan berintelektual
tinggi pula. Ibu yang memiliki jiwa dan fisik tangguh akan menghasilkan
generasi calon penerus bangsa yang memiliki fisik dan jiwa yang tangguh. Jadi,
biasakan mendidik anak dengan aturan yang benar, sehingga dapat menghasilkan
bibit-bibit unggul yang dapat diandalkan di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar