Pernahkah
kalian merasa bahwa hidup kalian terasa flat,
terlalu biasa, dan kurang seru? Pasti membosankan, bukan? Rasanya seperti
kurang ‘wah’ dan kurang membangkitkan gairah hidup berkali-kali lipat. Selalu
merasa terperangkap oleh seabrek rutinitas hidup yang itu-itu saja dan tuntutan
hidup yang ini lagi itu lagi. Ya, mungkin saja kalian kurang sering melakukan
tiga hal di bawah ini:
1.
Membaca
source: bacakilat.com |
Mengapa membaca buku itu menyenangkan?
Tentu saja, karena membaca itu membuat hidup kita menjadi kian berwarna. Membaca
membuat isi pikiran kita menjadi semakin kaya karena kita disuguhkan dengan
berbagai hal-hal baru yang belum pernah kita ketahui sama sekali. Para pembaca
juga akan menjadi seorang yang bijak dalam menyikapi sesuatu. Selain itu,
membaca adalah salah satu escape from
reality yang paling manjur, terutama membaca novel. Membaca mengasah daya
imajinasi, membuat pikiran kita berkelana menjelajah berbagai dimensi. Tentu
saja, jika kalian sudah mengenal dan mencintai membaca, pasti kalian akan
menemukan bahwa membaca tidak se-membosankan yang dibayangkan. Bahkan, malah
membuat diri kalian yang semula suntuk, penat, dan frustrasi dengan tuntutan
hidup akan ternetralisir dengan aktivitas ini.
Sejumlah penelitian di dunia kedokteran
membuktikan bahwa dengan gemar membaca akan mencegah seseorang menderita
demensia dan Alzheimer. Coba lihat Presiden RI ke-3 kita, Pak B.J. Habibie, beliau
adalah orang yang gemar membaca. Coba lihatlah sekarang, meskipun usia beliau
sudah semakin renta namun daya pikirnya masih tidak kalah hebat dibanding para
cendekiawan muda. Terbukti, kan, selain membahagiakan, membaca juga menyehatkan
fungsi otak.
2.
Jalan-jalan
source: vemale.com |
3.
Sedekah
source: majalahdia.net |
Manusia adalah makhluk eksistensial,
sehingga manusia membutuhkan pengakuan bahwa dirinya ada. Tapi, tidak hanya
dianggap ‘ada’ saja, manusia tentu ingin dianggap lebih dari sekadar ‘ada’, yaitu
‘berarti’. Jadi, salah satu cara untuk bisa menjadi berarti adalah dengan
menunjukkan keberartian dirinya kepada orang lain, yaitu dengan cara memberi. Nah,
apabila kalian masih merasa kosong dengan kehidupan ini, coba diingat kembali apakah
kebutuhan eksistensi tersebut sudah benar-benar terpenuhi?
Nah, pasti ada dari kalian yang bingung,
bagaimana caranya memberi padahal diri sendiri saja kekurangan? Bagaimana mau
memberi orang lain, padahal untuk makan saja masih ngutang? Tenang saja. Memberi
sesuatu kepada orang lain itu tidak melulu harus berupa uang atau emas berlian. Memberi
itu banyak macamnya, misalnya, memberikan kebahagiaan, memberikan perhatian,
memberikan bantuan tenaga, dan lain-lain. Bahkan menebarkan senyum pun juga
termasuk sedekah, bukan?
Apabila merasa belum mampu bersedekah
dengan harta, mungkin kita juga bisa bersedekah dengan tenaga atau pikiran.
Misalnya, dengan mengikuti kegiatan sosial, menjadi volunteer di komunitas sosial. Intinya, buatlah dirimu merasa
menjadi berguna bagi orang lain bagaimanapun caranya. Bantuan yang diberikan juga tidak
perlu muluk-muluk. Berikan saja sesuatu yang kalian mampu berikan, misalnya, memberikan semangat,
motivasi, bersedia mendengarkan keluh kesah orang lain, atau menyumbang saran
bagi mereka yang meminta. Apalagi jika bantuan kita mendapat penghargaan berupa
ucapan tulus terima kasih, pasti rasanya lebih
membahagiakan dibanding apapun, karena berarti kita sudah menjadi berguna untuk
orang lain. Sebaik-baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain,
bukan?
Yup, sekian postingan dalam rangka mengisi blog yang
makin lama makin sepi saja. Semoga tulisan ini bisa menjadi tulisan yang (agak)
inspiratif bagi pembaca setia semuanya. Terima kasih sudah bersedia mampir dan
menghabiskan waktu untuk membaca tulisan abal-abal ini.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya… :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar