Jumat, 24 Mei 2013

# Nostalgia # SMA Negeri 1 Solo

Nostalgia: My Senior High School part 2

Kasmaji 2012


Masih di tahun 2009-2010…
Saya ingat sekali waktu itu, hari pertama MOS, cocard saya tidak dilaminating karena kelupaan. Pada saat pengecekan atribut oleh panitia MOS, co-card saya ketahuan oleh kakak panitia MOS, alhasil saya langsung kena semprot:
“Bagus ya… cocard disuruh laminating malah belum dilaminating. Nih, liat nih, masih gres belum dilaminating!” kata kakak berkacamata itu seraya mengangkat cocard saya ditunjukkan kepada teman panitia di sampingnya. Akhirnya saya kena jeglok. Hiks.
Kalau bercerita masa MOS bisa sampai berpuluh-puluh halaman lama-lama jadi buku, walaupun MOS hanya berlangsung tiga hari tetapi penuh kisah di dalamnya. Belum ditambah kisah MOS rekan-rekan seperjuangan saya. Masing-masing individu punya cerita versi mereka sendiri, yang mungkin bahkan lebih absurd dan heboh daripada punya saya.  
Selain masa MOS, masa-masa menjadi anak baru di kelas 10 (kelas X-6) masih ada kisah-kisah lucu dan terlalu seru untuk dilupakan. Saat bolos latihan pramuka yang pada saat itu wajib, karena bete lihat kakak Pembina pramuka yang mukanya nge-bete-in, saat jam kosong malah digunakan nonton film bareng pakai LCD kelas, saat jam kosong malah karaokean sama anak K-Pop-ers freak, dan seabrek kelucuan-kelucuan ala anak SMA awal.
Tahun 2010-2011
Penjurusan! Ya, penjurusan! Saya masuk jurusan IPA tepatnya di kelas Sebelas IPA 3. Lagi-lagi bertemu wajah-wajah berbeda dari kelas sebelumnya. Ada yang beberapa kenal walaupun bukan teman sekelas dan ada yang kenal karena memang waktu kelas sepuluh satu kelas kemudian kelas sebelas satu kelas lagi. Ya, dimulailah petualangan menentukan masa depan dari kelas yang sudah lebih spesifik ini. Tak ada lagi pelajaran IPS semacam Ekonomi, Sosiologi, Geografi. Tetapi kami masih dapat pelajaran Sejarah dan PKn yang memerlukan hafalan. Semua pelajaran sudah menjurus ke bidang eksakta. Iya eksakta, alias hitung-hitungan. Pusing? Iya, memang pusing, untuk manusia ber-IQ rata-rata dengan kemampuan eksak yang rata-rata juga. Tetapi menyenangkan, karena saya memang suka eksak walaupun kemampuan saya hanya rata-rata.
Tak banyak yang saya ingat waktu kelas sebelas ini, tapi mungkin hanya beberapa yang membekas dalam. Ada kejadian yang tidak akan saya ceritakan karena sangat menyedihkan, kehilangan seorang teman baik. Ia telah lebih dulu dipanggil ke Rahmatullah. Mungkin karena peristiwa ini saya juga berusaha untuk tak mengingat banyak kejadian masa-masa kelas sebelas ini. Mungkin hanya beberapa saja, tidak usah diceritakan terlalu banyak. Dan yang paling saya ingat, pada kelas sebelas juga saya mengikuti kepanitiaan Pesantren Kilat untuk adik-adik kelas 10. Pesantren Kilat paling absurd karena ada kejadian absurd. Haha. Tapi, rahasia! Saya tidak akan menceritakannya di sini karena sangat terdengar absurd dan agak memalukan. Saya hanya mau menceritakan secara pribadi hehe.
Oh iya hampir lupa, kelas sebelas adalah kelas yang terbengkalai. Karena kebanyakan guru-guru mengurusi kakak kelas yang akan mengikuti UN dan SNMPTN. Alhasil, menjelang kenaikan kelas kami selalu kebagian jam kosong dan tugas-tugas karena guru yang jarang masuk kelas akibat memberikan materi tambahan untuk kakak kelas. Oh iya, hampir lupa lagi, pada liburan kenaikan kelas kami satu kelas sepakat kompak study tour ke BALI!!! Ada dua destinasi study tour, ke Bali dan ke Jakarta, karena kelas kita sangat menjunjung kekompakan maka semua sepakat go to BALI!! Walaupun ada dua anak yang terpaksa harus ke Jakarta karena merupakan panitia study tour yang kebagian ke Jakarta. Mau gak mau, mereka tidak ikut kami ke Bali.
Study tour ke Bali sangat seru! Pengalaman naik ferry disambut dengan angin pantai menghantarkan kita dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke Gilimanuk, Bali. Walaupun harus menunggu antrian selama berjam-jam tetapi sangat menyenangkan. Naik ferry yang membuat kepala pening karena ombak yang terus menggoyang-goyangkan ferry tanpa ampun, sehingga saya memilih untuk duduk di teras kapal menikmati sepoi angin malam yang lama kelamaan membuat saya masuk angin -_-. Gak betah di dalam kapal takut kalau mabuk laut, tapi di luar malah masuk angin. Pffft!!
Tahun 2011-2012
Duabelas IPA 3. Yeah! Kami sudah kelas duabelas. Itu artinya kami harus bersiap-siap mengangkat koper, siap-siap untuk keluar dan menyandang nama Kasmaji. Siap-siap mengikuti Ujian Nasional, siap-siap mengikuti segudang kegiatan les yang menyita waktu, siap-siap mengikuti try out-try out persiapan UN dan SNMPTN. Yah… pada tahun ini seratus persen full mempersiapkan diri untuk menghadapi UN dan SNMPTN. Kelas duabelas itu artinya para organisatoris harus menyerahkan tampuk pemerintahannya kepada adik-adik kelas sebelas. Regenerasi pun dimulai. Semacam sudah sesepuh dan sudah saatnya untuk didepak keluar dari sekolah supaya menimba ilmu di jenjang yang lebih tinggi, menggantungkan asa setinggi bintang, menyongsong masa depan. Masa ini adalah masa yang masih terpatri jelas karena serasa baru saja beberapa hari yang lalu usai.
Kelas duabelas dimulai dengan jadwal jam ke-0. Jam ke-0 adalah pukul 06.00 WIB. Waktu jam ke-0 digunakan untuk mengerjakan soal-soal sebagai pemanasan. Setiap hari diawali dengan bangun pagi, langsung mandi. Tak peduli dinginnya air menusuk tulang terus saja cebar cebur pokoknya badan sudah dilumuri sabun plus sikat gigi. Saking dinginnya mandi pun bisa cepet banget, wush, satu kedipan mata selesai! (Padahal biasanya mandi bisa nyampe setengah jam buat luluran sama maskeran. *Lebay!). Setelah mandi langsung sarapan dengan tergesa karena jam sudah menunjukkan pukul 05.30. Karena rumah ke sekolah membutuhkan waktu 15 menit, paling lambat selambat-lambatnya saya harus berangkat dari rumah pukul 05.45. Setelah sarapan langsung menggeber motor dengan kecepatan sedang. Tak peduli dinginnya udara sepagi itu menusuk kulit sampai telapak tangan berwarna pucat dan warna kuku menjadi keunguan saking dinginnya hawa pagi itu. 15 menit kemudian akhirnya sampai di sekolah, pukul 06.00 tepat! Aduhai, sudah datang pagi-pagi sesampai di sekolah, lihat parkiran, masih lengang. Kulangkahkan kaki dengan gontai menaiki tangga, melewati koridor menuju ke kelas. Sesampai di kelas, masih lengang, hanya ada beberapa orang yang merupakan anak-anak rajin bin sregep yang hobi datang pagi. Memang, biasanya jam ke-0 banyak sekali yang datang terlambat. Bahkan ada juga yang parah, datang jam 07.00! Padahal KBM sudah dimulai sejak jam 06.30, ckckck. Dia bisa masuk kelas dan ikut pelajaran pada jam segitu sudah merupakan sebuah anugerah (Hah? Anugerah?) Ya, biasanya kalau pas kebagian guru killer bisa diusir gak boleh masuk kelas disuruh nongkrong di perpustakaan (atau kalau anaknya cengengesan bukannya ke perpustakaan malah ke kantin) sampai mata pelajaran si guru killer itu usai anak itu baru boleh kembali ke kelas. Alhamdulillah saya belum pernah diusir karena selalu datang paling pagi hehehe. Dan belum pernah terlambat sama sekali sejak kelas 10 sampai 12 karena kebiasaan berangkat pagi hehehe. Nah itulah jam ke-0 yang pada versi saya mungkin biasa saja, versi teman-teman seperjuangan yang lain mungkin lebih seru dan keren dari kisah saya.
Kelas duabelas berarti sudah memikirkan persiapan untuk membuat Buku Kenangan. Buku Kenangan yeah! Itu berarti sesi foto-foto dengan memakai jasa fotografer. Duh, berasa jadi model madul haha. Setiap kelas disuruh membuat konsep foto untuk buku kenangan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan konsep cerita SMA, ada juga yang vintage, ada juga yang di café, ada juga yang di Supermarket (ini kelas saya hehe), ada juga yang di pasar Gede, ada juga di spot-spot yang unik-unik yang memberikan kesan tersendiri bagi masing-masing individu. Kebetulan kelas saya memakai tempat di sebuah supermarket, S*per In*o yang berlokasi di daerah Jajar, Manahan. Kami hanya diberi waktu dari jam 08.00 sampai 12.00 untuk sesi foto-foto di dalam area supermarket. Tetapi karena suatu hal, maka sesi foto-foto yang dibagi per kelompok itu belum selesai walaupun waktu sudah menginjak pukul 12.00. Akhirnya kami pun ‘diusir’ untuk melanjutkan sesi foto-foto di luar supermarket tetapi masih dalam area supermarket. Sesi foto-foto juga diwarnai hujan rintik-rintik. Akhirnya sesi foto-foto berakhir kira-kira pukul 14.00 WIB.
Kelas duabelas, seperti yang saya katakan tadi, hari-hari penuh dengan latihan soal, try out, les, jam ke-0, dan ujian praktek! Ujian praktek olahraga, membuat gerakan senam sampai buat kaos seragam satu kelompok. Ujian praktek fisika, kimia, biologi. Dilanjut ujian sekolah. Latihan soal lagi, try out lagi, les lagi. Dan pada akhirnya sampailah ke Ujian Nasional! Ujian Nasional yang nilainya sudah bukan murni UN tetapi sudah ditambah nilai Ujian Sekolah tetap saja masih memberikan aura nervous. Tapi, Alhamdulillah kami dapat melewati Ujian Nasional dengan lancar, walaupun masih takut-takut juga karena ada beberapa materi yang masih ragu. Dan akhirnya sampailah pada saat yang mendebarkan yaitu pengumuman kelulusan. Karena pengumuman kelulusan sudah saya sampaikan di awal maka tidak usah saya ceritakan lagi di sini. Lulus 100% dan semua kelas duabelas berhak menyandang label Kasmaji 2012! Yeay! Perjuangan masih panjang. Keluar dari gerbang SMA, menyandang nama Kasmaji 2012, dan memasuki jenjang lebih tinggi lagi!
Kasmaji memang merupakan nama yang terasa berat. Iya, berat. Mengingat para pendahulu kita penyandang nama Kasmaji kebanyakan banyak menjadi orang sukses dan merupakan para petinggi negara. Sebut saja Ibu Siti Fadhilah Supari (Mantan Menteri Kesehatan RI), Bapak Widodo A.S (Mantan Menkopolkam RI), Bapak Sri Bintang Pamungkas, dan lain-lain yang banyak sekali yang tidak bisa saya sebutkan. Lihat kan? Alumni-nya banyak yang menjadi menteri. Hiks. Walaupun berat, tapi saya akan terus berusaha supaya bisa memberikan kontribusi terhadap almamater seperti mereka-mereka para pendahulu kita. Sedikit-sedikit menapaki tangga menuju cita-cita menjadi generasi penerus bangsa sukses seperti mereka. Aamiin. Terus berjuang untuk para Kasmaji yang saat ini masih menimba ilmu di Perguruan Tinggi, jangan menyerah pada wabah malas! Ingat, kalian punya nama yang berat. Sebisa mungkin jadilah manusia yang berguna bagi manusia lain. Khoirunnaass anfa’uhum linnaass. Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Semangat buat teman-teman Kasmaji di luar sana! Perjalanan masih panjang! Terus pantang menyerah menggapai cita-cita! Kasmaji Sukses! Yeaaaahhh! Hehehe *berapi-api.
Sekian postingan panjang lebar yang saya buat sebagai sarana nostalgia bagi teman-teman Kasmaji yang siapa tau sedang kesasar menemukan blog saya ini kemudian membaca cerita-cerita SMA yang mungkin saja kalah seru dibanding yang lainnya. Saya harap ada Kasmaji-kasmaji lain yang membuat cerita serupa dalam versi kelucuan-kelucuan SMA yang berbeda dan lebih seru. See ya di post selanjutnya :)….

 Masih ingat lagu ini? Sampai hapal mati gara-gara waktu MOS dipaksa hapalin lagu ini dan menyanyikannya keras-keras sebelum memasuki kelas masing-masing.

Mars SMA Negeri 1 Surakarta

SMA Negeri satu tercinta nan kuluhurkan…
Pendidikan tunas cendekiawan setia pembela nusa dan bangsa…
Guru muridnya kerja bersama satya bakti Pancasila...
Tak kan lengah bakti pertiwi, tingkatkan serba pembangunan…
Tetap harum lekat di hati, SMA satu kujunjung tinggi…


P.S: Duh… sedih! Jadi inget masa SMA. Pengen balik ke SMA lagi! Huaaaaa T.T

1 komentar:

  1. Thank you. Yeah I've already followed yours. What a beautiful blog! :)

    BalasHapus