Minggu, 20 Oktober 2013

# LombaBlogNUB

Ibu, Tiang Peradaban Dunia




Menjadi ibu dalam sebuah rumah tangga adalah sebuah profesi yang tidak bisa dianggap remeh. Ibu adalah sebagai “tiang rumah tangga” amatlah penting bagi terselenggaranya rumah tangga yang sakinah. Apa itu rumah tangga yang sakinah? Yaitu keluarga yang sehat dan bahagia, karena peran ibu yang mengatur, membuat rumah tangga menjadi surga bagi setiap anggota keluarga. Untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan dalam keluarga dibutuhkan ibu yang mengerti dan memahami  suami serta mendidik dan mengasuh anak dengan baik.

Ibu merupakan sekolah-sekolah paling utama dalam pembentukan kepribadian anak, serta sarana untuk memenuhi mereka dengan berbagai sifat mulia. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Surga di bawah telapak kaki ibu”. Hal tersebut jelas menunjukkan bahwa tanggung jawab ibu sungguh besar terhadap masa depan anaknya, sehingga ibu memiliki kemuliaan tersebut. Dari segi psikologis dan pendidikan, sabda Rasulullah tersebut ditujukan kepada ibu bahwa ibu harus bekerja keras dalam mendidik anak dan mengawasi tingkah laku mereka dengan menanamkan berbagai perilaku terpuji serta tujuan-tujuan mulia.

Para ibu memiliki tanggung jawab besar dalam menyusun wilayah-wilayah mental serta sosial dalam pencapaian kesempurnaan serta pertumbuhan anak. Jadi, ibu tidak hanya bertugas melahirkan anak saja tetapi juga memiliki andil besar dalam proses tumbuh kembang baik secara fisik maupun psikis sang anak. Berhasil atau tidaknya anak-anak tersebut di masa depan, dilihat juga dari kiprah ibu dalam mendidik dan membimbing anaknya.

Dalam usia-usia perkembangan awal masa anak-anak, ibu memiliki peran besar dalam memenuhi kebutuhan akan fisik dan psikis anak. Jika ibu hanya memberikan kebutuhan fisik anak saja, tetapi mengabaikan kebutuhan psikis sang anak, maka perkembangan anak akan mengalami kekurangan. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang kasih sayang dan cenderung semaunya sendiri. Hal itu terjadi karena ibu kurang memberikan kasih sayang dan kurang membangun kedekatan emosional dengan sang anak.

Kita tentu ingat pepatah, Behind every successful man, there’s a great woman. Kalimat itu cocok juga dalam menggambarkan peran ibu dalam keluarga. Di belakang pria yang sukses selalu ada wanita yang hebat. Istri yang hebat memiliki andil besar dalam memotivasi suaminya untuk menjadi pribadi yang hebat, ibu yang hebat tentu akan menghasilkan anak-anak yang hebat pula. Anak yang hebat, tak terkecuali itu perempuan atau laki-laki, jika ia memiliki ibu yang bertanggung jawab dalam setiap proses tumbuh kembang anak, maka akan menghasilkan anak yang cerdas dan matang secara kepribadian serta emosional.

Wanita adalah komponen utama dalam peradaban suatu bangsa dan negara. Jika seorang wanita bisa mendidik anak dengan baik maka ia sudah memberikan kontribusi untuk memajukan peradaban bangsa. Maka dari itu, persiapan sejak dini itu sangat perlu. Ibu juga perlu pendidikan dan intelektualitas yang baik, karena kelak ibu yang akan mendidik anaknya sesuai dengan pendidikan yang pernah ia dapatkan. 

Setiap wanita, baik yang sudah menikah ataupun yang masih lajang, hendaknya sudah sejak awal mempersiapkan rencana-rencana untuk menghasilkan generasi cemerlang, menghasilkan anak-anak yang hebat. Anak yang hebat merupakan cikal bakal pemimpin generasi masa depan yang tantangannya lebih kompleks. Kita tahu bahwa, semakin bertambahnya zaman, tantangan global pun kian mendominasi setiap aspek kehidupan. Maka, pandai-pandailah kita sebagai para wanita untuk berusaha mempersiapkan menjadi yang terbaik saat ini, kelak semuanya akan berguna untuk masa depan anak-anak kita.   

Rencana-rencana yang bisa kita lakukan untuk menyongsong hadirnya anak-anak generasi penerus bangsa adalah:

1.      Mempersiapkan kesehatan fisik kita dengan banyak berolahraga
Sebagai calon ibu, penting sekali untuk senantiasa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satunya dengan cara berolahraga. Biasakan sejak muda untuk berolahraga, karena olahraga membuat tubuh kita bugar dan melenturkan otot-otot supaya tidak mudah kaku. Lakukan olahraga yang ringan-ringan saja, asal rutin, dua sampai tiga kali dalam seminggu. Mengapa olahraga penting? Karena ibu yang kondisi fisiknya selalu bugar, tidak akan mudah terserang penyakit. Generasi yang sehat dihasilkan oleh ibu yang sehat pula.

2.      Jaga asupan pola makan, makan teratur setiap hari
Jangan tergoda oleh diet yang berlebihan. Tubuh perlu asupan nutrisi yang cukup dan seimbang setiap harinya. Hal itu didukung dengan pola makan yang teratur. Makan teratur menyediakan tubuh asupan nutrisi yang cukup sehingga tubuh tidak mudah lelah atau lemas.

3.      Makan-makanan yang bergizi. Makan banyak sayur dan buah yang mengandung vitamin
Sayuran dan buah merupakan komponen penting dalam memenuhi kebutuhan vitamin tubuh kita. Dalam sayur dan buah terdapat serat yang sangat berguna untuk kesehatan pencernaan kita. Selain bervitamin tinggi, sayur dan buah juga mengandung banyak air yang bisa mencukupi konsumsi kebutuhan air pada tubuh kita. Calon ibu yang sudah sejak dini membiasakan memakan buah-buahan dan sayuran, kelak akan menghasilkan anak yang sehat. Selama anak masih di dalam kandungan, jika ibu teratur mengonsumsi buah-buahan dan sayuran maka bayi akan memiliki fisik yang sehat saat lahir.

4.      Jaga kesehatan dengan membuat tubuh tidak terlalu letih
Jangan memforsir tenaga terlalu berat. Tubuh juga perlu istirahat. Jika banyak pekerjaan, tetapi tubuh sudah terasa lelah, biarkan tubuh istirahat walaupun hanya beberapa jam.  Hal ini sangat penting untuk kesehatan tubuh kita. Apalagi untuk ibu-ibu hamil maka harus memiliki pola tidur yang cukup dan teratur supaya tidak terlalu capek yang bisa mengganggu kesehatan ibu dan bayi.

5.      Menambah asupan pengetahuan dengan rajin membaca buku
Membaca buku sangat penting untuk nutrisi otak. Otak yang sering dibiasakan untuk membaca akan tidak mudah lupa. Apalagi untuk calon ibu, sering-sering membaca seputar mengasuh dan mendidik anak supaya nantinya ibu dapat mendidik dan mengasuh anak dengan benar. Ibu yang memiliki pengetahuan luas, juga memberikan dampak langsung yang besar kepada anaknya. Ibu yang berpengetahuan memadai maka akan dapat mendidik anak dengan benar dan bisa menghasilkan anak yang berkualitas dalam segi fisik dan mental.

6.      Mendidik anak tanpa kekerasan
Anak bukanlah sebuah boneka, yang bisa dilempar-lempar atau dibentak-bentak saat kita sedang kesal dengan kelakuan mereka. Mereka sejatinya masih belum paham, maka tugas orang tualah yang memberikan teladan dan menasihati dengan baik. Anak jangan diberi tekanan psikologis yang dapat menimbulkan luka jiwanya. Biarkan anak menyalurkan segala tingkah kreativitasnya, jangan serta merta dilarang. Nasihati dengan baik jika mereka melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang berbahaya. Jika anak nakal, maka hendaknya jangan dibentak atau dimaki-maki dengan kata-kata kasar apalagi dipukul, karena hal tersebut dapat menimbulkan luka psikologis yang susah disembuhkan sampai ia dewasa nanti. Berikan hukuman yang sewajarnya jika anak melakukan kesalahan yang tidak bisa ditoleransi. Hukuman untuk anak yang tepat adalah dengan mengurangi kesenangannya. Jika anak sedari kecil sudah sering dibentak atau dipukul, ia akan tumbuh menjadi anak pembangkang dan tidak taat aturan. 

7.      Memberikan nutrisi yang cukup untuk anak-anak
Sejak dini, anak harus diberi ASI yang cukup dan nutrisi makanan yang sehat dan bergizi. Jika anak susah makan, maka berikan motivasi supaya anak mau makan, terutama makan sayur dan buah. Biasanya anak memang susah diberi makan sayur dan buah. Maka tugas ibu, mensiasati supaya anak suka memakan sayur dan buah. Bisa dengan dibiasakan sedikit-sedikit memakan sayuran dan buah-buahan, maka lama-kelamaan lidahnya akan terbiasa akan rasa sayur dan buah.
Anak yang sejak dini sudah dibiasakan makan bergizi, maka ia pada tahun-tahun awal pertumbuhannya memiliki fisik yang kuat serta tidak mudah terserang penyakit. Memberikan fondasi fisik awal untuk anak pada saat tahun-tahun pertumbuhan awal mereka akan memberikan dampak besar pada pertumbuhan fisik pada tahun-tahun berikutnya. Jika anak sedari kecil jarang sakit atau tidak pernah sakit parah, maka pada usia remaja atau dewasanya tubuhnya akan berkembang sempurna, sehat dan bugar, serta jarang terserang penyakit berbahaya. 

8.      Biasakan anak melakukan hal-hal yang positif
Biasakan anak melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kreativitas dan kinerja otaknya. Bisa dengan, sejak dini anak sudah dibiasakan membaca buku, maka ia lama-kelamaan semakin gemar membaca buku. Selain itu, biasakan anak melakukan kebutuhan sehari-harinya sendiri, hal itu dapat melatih kemandirian anak pada pertumbuhannya di masa yang akan datang. Anak yang mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain akan menjadi pribadi yang tangguh. Ia tidak mudah mengeluh dalam menghadapi masalahnya, ia terus berusaha untuk menyelesaikan masalahnya dengan baik. Hal itu merupakan sebuah sarana menumbuhkan jiwa kepemimpinan kepada anak sejak dini. 

9.    Paling penting, memberikan fondasi budi pekerti serta keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Anak yang sejak dini sudah ditanamkan nilai-nilai budi pekerti dan norma-norma agama, maka ia akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki keparipurnaan kepribadian. Ia akan tumbuh menjadi anak yang memiliki kecerdasan emosional dan spiritual yang mumpuni, menjadi sebuah bibit pemimpin peradaban dunia yang sangat unggul. Anak yang memiliki rasa keimanan dan ketakwaan akan Tuhannya, ia akan senantiasa mendasarkan setiap perbuatannya dengan niat ikhlas karena Tuhannya. Ia akan berbuat dengan sesuai norma agama, tidak akan menyimpang dari norma dan nilai agama yang dianut karena norma dan nilai tersebut telah ditanamkan sejak kecil sehingga otomatis merasuk dan terinternalisasikan dalam jiwanya. 

Perencanaan yang matang tidak akan menghasilkan apapun jika tidak disertai niat dan kemauan untuk merealisasikan rencana tersebut. Ibu adalah tiang peradaban, dari ibulah dihasilkan calon-calon pemegang peradaban dunia. Ibu yang sehat dan memiliki intelektual tinggi, akan menghasilkan generasi-generasi yang sehat dan berintelektual tinggi pula. Ibu yang memiliki jiwa dan fisik tangguh akan menghasilkan generasi calon penerus bangsa yang memiliki fisik dan jiwa yang tangguh. Jadi, biasakan mendidik anak dengan aturan yang benar, sehingga dapat menghasilkan bibit-bibit unggul yang dapat diandalkan di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar