Senin, 18 April 2016

# Ocehan

Gadis Bergincu


[source]
Sepertinya, akhir-akhir ini sedang viral sekali tren gadis bergincu. Awalnya, saya kira tren ini hanya menjangkiti teman-teman satu kampus saya saja. Nyatanya, lebih luas lagi jangkauannya. Atau mungkin saya saja yang cupu sehingga tidak update dengan masalah seperti ini. Maklum, meskipun saya berjenis kelamin perempuan, tapi saya sangat dungu sekali untuk urusan make-up. Begitulah…
Anyway, untuk urusan make-up memang saya selangkah lebih terbelakang dibandingkan teman-teman cewek saya yang lain. Ketika yang lain sudah bisa pakai segala jenis bedak dari yang loose, compact, foundation, hingga BB Cream, saya masih santai dengan wajah tanpa polesan ketika pergi kuliah atau pergi kondangan. Ketika yang lain sudah pintar menggunakan gincu alias lipstick dari yang matte hingga yang glossy, menggunakan maskara dari yang hypercurl sampai waterproof, atau eyeliner dari yang pensil hingga yang cair, saya baru bisa pakai bedak. Ah, sudahlah… kenyataan hidup memang menyakitkan…
Biasanya, ketika datang kuliah teman-teman saya tidak menggunakan make-up yang lumayan mencolok. Mentoknya, mereka hanya tampak menggunakan bedak tipis atau memoleskan lipgloss saja. Namun, entah sejak setahun terakhir ini rasa-rasanya banyak yang sudah mulai genit. Mereka sudah mulai aware dengan penampilan, sehingga sudah mulai bermain dengan maskara, eyeliner, pun gincu.
Mungkin saja dulunya, teman-teman saya juga sudah suka memoles bibir mereka dengan gincu, tapi kadarnya lebih soft dan tidak terlalu mencolok, sehingga tidak terlalu jauh perbedaannya. Sekarang, mereka sudah semakin tampil berani dengan menggunakan warna gincu yang menyala. Merah bata, merah marun, pink, nude, peach, dan lain-lain. Yup, memang warna-warna tersebut sangat cocok sekali dengan warna kulit mayoritas orang Indonesia yang kuning langsat cenderung sawo matang. Jadi, ketika mereka menggunakan warna tersebut akan semakin kontras dan terlihat ngejreng…
Kok saya tahu? Oh, ya jelas… lha wong juga suka baca review make-up para beauty blogger. Baca doang, nggak bisa praktek. Hehehe.
[source]
Ya, make-up memang banyak ragamnya, termasuk gincu. Bahkan belakangan ini saya baru tahu kalau gincu itu memiliki berbagai jenis, tidak hanya lipstick saja. Seringnya kita menganggap bahwa gincu adalah lipstick, tapi ternyata lipstick adalah salah satu jenis gincu. Selain lipstick, ada pula yang disebut liptint, lipstain, lipliner, dan lip-lip yang lain. Semua fungsinya sama, untuk mewarnai bibir dengan beragam pilihan warna. Bedanya hanya cara menggunakan saja. Sayangnya, saya tidak bisa menjelaskan cara menggunakannya karena saya belum pernah pakai lip-lip hulabala tersebut, kecuali lipstick.
Nah, kalau dari pengamatan saya, kebanyakan teman-teman saya menggunakan lipstick warna merah menyala. Warna ini memang cocok kalau dipakai oleh mereka yang punya bibir tipis, supaya semakin terlihat menarik dan sensual.
Terlepas dari itu semua, saya sering berpikir, mengapa kebanyakan wanita suka sekali bermain dengan make-up, terutama pewarna bibir. Salah satu faktor yang mungkin adalah karena pengaruh lingkungan atau tren. Ketika teman yang lain menggunakan gincu dan tampak lebih menarik, maka ia akan cenderung ikut mencoba menggunakan gincu. Faktor lainnya, mungkin memang karena faktor internal dalam diri wanita tersebut.
Faktor internal itu adalah fitrah wanita yang ingin terlihat cantik. Salah satu cara agar terlihat cantik adalah dengan berdandan. Berdandan akan membuat wanita tampak lebih menarik, terutama di hadapan lawan jenis. Ya, kaum adam memang makhluk visual, tentu akan tertarik dengan keindahan yang mampu memanjakan visual mereka.
Sejumlah produk-produk kosmetik, termasuk gincu, tentu sering sekali mengeluarkan produk dengan warna yang memikat. Salah satu warna yang memikat dan sering dijadikan sebagai andalan adalah warna merah, dari yang soft hingga yang paling menyala. Selain untuk menyesuaikan dengan warna dasar bibir mayoritas wanita, warna merah tersebut dipilih memang bukan tanpa alasan. Fakta menyatakan bahwa warna merah adalah warna yang memancarkan aura keseksian jika dipakai oleh wanita. Ada sebuah penelitian yang memaparkan bahwa lelaki cenderung memandang menarik wanita yang menggunakan baju merah. Warna merah diasosiasikan oleh lelaki sebagai warna yang sensual dan menggairahkan, apalagi jika melekat di tubuh wanita.
Seperti sebuah riset dalam The Journal of Experimental Psychology, para peneliti dari University of Rochester melakukan eksperimen terhadap 25 orang pria yang ditunjukkan foto-foto sejumlah wanita dengan menggunakan baju beraneka warna, lalu pria-pria tersebut diperintahkan untuk menilai wanita mana yang tampak lebih menarik dan menggairahkan. Hasilnya, pria-pria tersebut memberikan nilai tertinggi pada wanita yang menggunakan baju merah.
Hmm… tapi itu kan baju, bukan bibir merah merona.
Well, pada hakikatnya sama saja. Warna memberikan pengaruh pada perilaku seseorang, pemilihan warna juga mencerminkan karakter seseorang. Kalau warna merah menyala itu dipakai di bibir wanita, tentu para pria akan memandang bahwa wanita itu sangat sensual dan bibirnya sangat mengairahkan untuk dikulum, dilumat, dan lain-lain. Entah apalagi imajinasi para lelaki menyangkut warna merah di bibir wanita itu.
That’s why, saya terhitung jarang sekali memakai lipstick. Jikalau ingin pakai, saya hanya berani mengoleskannya tipis-tipis. Selain karena mencegah hal-hal di atas, juga karena memang saya tidak betah memakai lipstick tebal. Bibir saya jadi berasa monyong lima senti karena saking beratnya. Huahaha.
Oh iya, ladies, kalau terlalu sering memakai gincu juga tidak baik bagi kesehatan bibir, lho. Bibirmu juga perlu bernapas, jangan terlalu sering ditutup warna gincu. Terlalu sering memakai gincu juga bisa menyebabkan bibir berubah menghitam. Warna asli bibirmu yang pink cantik alami akan semakin pudar. Yah… sayang sekali.
Postingan ini tidak bermaksud menyinggung berbagai pihak, terutama wanita yang gemar bergincu semerah buah cherry. Silakan ambil positif dan buang yang negatif. Hehehe.
Sampai jumpa di postingan selanjutnya… :)
[source]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar